PENTINGKAH NIAT DALAM MENUNTUT ILMU?

Menuntut ilmu merupakan ibadah yang sangat tinggi derajatnya bahkan dalam sebuah hadits Rasulullah menegaskan bahwa menuntut ilmu seperti berperang di jalan Allah sampai ia kembali. Namun menuntut ilmu seperti apakah yang mendapatkan kemuliaannya seperti itu. Seperti ibadah lain, untuk menjadikan ibadah itu mendapat balasan dari Allah maka yang paling awal dilakukan adalah niat. Niat adalah perkara yang sangat penting, niat dapat menjadikan amalan seseorang menjadi amalan dunia dan juga dapat menjadikannya amalan akhirat, semua itu tergantung niat.
Sesungguhnya amal-amal perbuatan tergantung niatnya, dan bagi tiap orang apa yang diniatinya. Barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya untuk meraih kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka hijrahnya adalah kepada apa yang ia hijrahi”. (HR. Bukhari)
Untuk itu dalam tulisan ini semoga menjadikan manfaat terutama bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca sekalian. Pembahasan dalam tulisan ini penulis kutip dari muqaddimah(pembukaan) buah karya Imam Al-Ghazali yang berjudul “Bidayatul Hidayah/Permulaan Hidayah”.
Wahai pencari ilmu yang susah payah mencarinya! Ketahuilah:
Sesungguhnya engkau, dalam mencari ilmu, apabila berniat untuk bersaing mencari popularitas, kebanggaan atau berniat untuk mengungguli teman-teman sebayamu dan supaya mendapat simpati dari orang banyak, maka engkau sebenarnya telah berusaha menghancurkan agamamu, merusak dirimu sendiri, menjual kebahagiaan akhirat dengan kesenangan dunia. Ibarat seorang pedagang, maka transaksi yang engkau lakukan itu sia-sia dan perdagangan yang engkau tangani itu tidak membawa keuntungan. Tetapi apabila niat dan tujuanmu mencari ilmu  itu untuk mencari petunjuk, bahkan untuk mencari ridha Allah, maka bergembiralah sebab ketika engkau berjalan para malaikat telah membeberkan sayapnya, dan ikan-ikan yang berada di lautan memohonkan ampunan untukmu dari  Allah SWT.
Kemudian ketahuilah, bahwa orang yang mencari ilmu itu digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.       Orang yang mencari ilmu dengan niat untuk bekal akhirat, hanya ingin mendapat ridha Allah, dan untuk meperoleh kebahagiaan akhirat. Orang yang demikian adalah termasuk dalam golongan orang yang beruntung.
2.       Orang yang mencari ilmu untuk kepentingan duniawi, untuk memperoleh kemuliaan, kedudukan dan harta, padahal di dalam hatinya menyadari dan merasa akan kejelekan niatnya dan kehinaan. Maka orang yang demikian itu dalam keadaan bahaya, sampai ia menyadari dan bertaubat.

من تعلّم علما يبتغي به وجه الله تعالى لا يتعلّمه الّا ليصيب به عرضا من الدنيا لم يجد عرف الجنّة يوم القيامة
Barang siapa yang menuntut ilmu yang mestinya untuk mencari ridha Allah, tetapi ia menuntutnya untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia kelak tidak akan dapat mencium bau nikamat surga”. (H.R. Abu Daud)
3.       Orang yang dikuasai syetan, yaitu orang yang mencari ilmu semata-mata untuk kepentingan hawa nafsunya. Dia menjadikan ilmu yang telah ia peroleh hanya untuk mengumpulkan harta kekayaan, pangkat, dan kedudukan serta pengaruh. Meskipun demikian mereka dengan perdaya syetan mengaku dan merasa mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah karena menyerupai ulama’. Orang yang demikian termasuk golongan yang binasa, bodoh , dan tertipu oleh syetan yang terkutuk dan kecil kemungkinan mau bertaubat. Dia telah lupa akan firman Allah:
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”. (Q.S. Ash-Shaff: 2-3)

Wahai para penutut ilmu! Berusahalah untuk menjadi golongan yang pertama. Hati-hatilah jangan sampai termasuk golongan kedua, karena banyak sekali orang yang yang lalai yang telah menemui ajalnya sebelum bertaubat, sehingga rugilah ia. Dan berusahalah semaksimal mungkin untuk tidak menjadi golongan ketiga yang menyebabkan engkau terjerumus ke jurang kebinasaan yang sulit diselamatkan dan tidak dapat diharapkan kebahagiannya di akhirat kelak.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © MY DIARY