Jangan Menyerah

Jangan menyerah, jangan menyerah. Kata itulah yang tepat untuk disampaikan pada siapa saja yang masih hidup di dunia ini. Hidup harus selalu kita jalani dengan penuh semangat, bagaimana pun keadaan serta latar belakang kita. Kebanyakan kita termasuk saya sendiri sering merasa untuk apa kita hidup kalau hanya akan mersakan pahitnya kehidupan, bahkan sampai kita jenuh serta muak dengan semuanya. Hidup memang susah kalau tidak ingin susah maka jangan hidup. Tak sedikit orang yang ngersulo(berkeluh kesah. Red) dengan hidup ini, ada yang berucap “Mengapa sih saya sudah bersusah payah bekerja banting tulang tetap saja hidup ini susah”. Dalam tulisan ini saya lebih menekankan dari segi religiusnya. Dalam isalam, kita dilarang untuk beruputus asa atas rahmat Allah, karena sebenarnya rahmat Allah sangat banyak, kita sering lupa bahwa tak selamanya yang kita anggap baik itu terbaik buat kita, dan yang kita anggap buruk tak selamanya buruk buat kita. Karena, semua yang terjadi pada kita adalah atas kehendak Allah, Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan. Sering kita meminta kepada-Nya tapi kita memperoleh bukan yang kita inginkan, tapi ternyata hal tersebut baik buat kita. Kita tahu orang tua baik kepada anaknya, selalu menuruti apa yang anaknya inginkan, tetapi dalam keadaan tertentu orang tua akan memilihkan buat kita yang terbaik, misalnya di saat anaknya sedang pilek dan minta dibelikan es krim, maka sebagai orang tua yang baik tidak akan menurutinya karena di saat itu es krim tidak baik buat anaknya.
Sering kita ngomel, mengapa sih Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan. Kalau kita pikir mendalam coba balik pertanyaannya, pernahkah kita berucap ”Ya Allah berikanlah aku udara yang gratis, agar aku dapat hidup, Ya Allah karuniakanlah aku jantung yang sehat”, dan ternyata tanpa kita meminta Allah sudah mengkarunaikannya pada kita. Coba saja banyangkan jika jantung kita mengadu pada Allah “Ya Allah aku capek harus selalu bergerak untuk memompa darah bagi orang yang tidak pernah bersyukur pada-Mu” kita tidak dapat berbuat apa-apa. Berapa nikmat yang telah kita lupakan sehingga kita jadi kufur, “Maka nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan?”.
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah tidak pernah pilih kasih terhadap hamba-Nya, ada hamba yang durhaka dan ada hamba yang taat sama-sama mendapat rahmat Allah, bayangkan seandainya kita melanggar larangan Allah kita langsung dihukum, tetapi tidak Allah selalu membuka pintu taubat untuk hamba-hamba-Nya sampai ajal menjemput.
Memang benar ketika kita dalam kesusahan maka janganlah kita  berkeluh kesah kita lihat orang lain yang lebih susah dari kita. Saya sering sekali melihat anak-anak seumuran dengan saya bahkan lebih kecil, sudah harus bekerja, ada yang ngamen di bis kota, ada yang meminta sumbangan di kereta ekonomi. Pernah saya tanyakan pada salah satu anak kecil ya mungkin kalau sekolah masih kelas 5 SD, “Dek, gak sekolah, kok ngamen?”, dengan polosnya dia menjawab “Mau sokolah, uang dari mana, untuk makan satu hari ini saja bingung apalagi buat sekolah”. Kita yang diberikan nikmat yang banyak sehingga kita dapat sekolah bahkan sampai perguruan tinggi harusnya bersyukur dan jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan pada kita.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © MY DIARY